CBDC – TFI
Character
Building: Agama
Laporan Akhir
Memberikan Kesadaran akan Pentingnya Toleransi Antarumat Beragama
Identitas Kelompok
NIM
|
Nama
|
Jabatan
|
2001607033
|
Ratu
Tasha Maulidya H.
|
Ketua
|
2001623970
|
Bintoro
Tri Wicaksono
|
Sekertaris
|
2001559873
|
Aisha
Nur Arina
|
Anggota
|
2001573783
|
Farrastia
Rana R.
|
Anggota
|
2001583046
|
Patricia
Gabriella
|
Anggota
|
2001571430
|
Sarah
Afifah Risani H.
|
Anggota
|
2001578954
|
Shania
Karla
|
Anggota
|
Kelas
|
LA 29
|
BINUS UNIVERSITY - ALAM SUTERA MAIN
CAMPUS
2018
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
Project Luar Kelas
Character Building Kewarganegaraan
1.
Judul Project
:
Soaialisasi Toleransi Beragama
di PAUD dan Lingkungan BINUS University serta Menjadi Volunteer dalam
Kegiatan Bakti Sosial
2
Lokasi Project
:
Jl. Puspita B2 Perumahan
Bintaro Permai, Monumen Nasional (MONAS), BINUS University
3
Kelompok Target
Kegiatan
:
Anak-anak di PAUD, Warga
BINUS University, dan Peserta Kegiatan Bakti Sosial
4.
Nama Anggota Kelompok
:
1.
:
Bintoro Tri Wicaksono
2.
:
Ratu Tasha Maulidya Hamdani
3
:
Aisha Nur Arina
4.
:
Farrastia Rana Ramadianti
5.
:
Patricia Gabriella
6.
:
Sarah Afifah Risani Hidayatullah
7.
:
Shania Karla
5
Mata Kuliah
:
Character Building: Agama
6
Kelas
:
LA29
7.
Dosen
:
Dalmeri Mawardi
Jakarta, Juni 2018
Mengetahui
(
.....................................................)
Dosen CB Pancasila
Ketua Kelompok
(....................................................)
1.
Judul Project
:
Soaialisasi Toleransi Beragama
di PAUD dan Lingkungan BINUS University serta Menjadi Volunteer dalam
Kegiatan Bakti Sosial
2
Lokasi Project
:
Jl. Puspita B2 Perumahan
Bintaro Permai, Monumen Nasional (MONAS), BINUS University
3
Kelompok Target
Kegiatan
:
Anak-anak di PAUD, Warga
BINUS University, dan Peserta Kegiatan Bakti Sosial
4.
Nama Anggota Kelompok
:
1.
:
Bintoro Tri Wicaksono
2.
:
Ratu Tasha Maulidya Hamdani
3
:
Aisha Nur Arina
4.
:
Farrastia Rana Ramadianti
5.
:
Patricia Gabriella
6.
:
Sarah Afifah Risani Hidayatullah
7.
:
Shania Karla
5
Mata Kuliah
:
Character Building: Agama
6
Kelas
:
LA29
7.
Dosen
:
Dalmeri Mawardi
Mengetahui
(
.....................................................)
Dosen CB Pancasila
Ketua Kelompok
(....................................................)
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia
merupakan negara yang memiliki berbagai macam ras,
suku, budaya, serta agama dari Sabang sampai Marauke. Dengan memiliki banyak ras, suku, budaya, dan agama Indonesia
memiliki kekayaan banyak
perbedaan, salah satunya adalah cara
pandang serta berpendapat.
Salah
satu yang akan menjadi pusat perhatian dalam kegiatan
ini adalah tentang agama,
dimana agama satu dengan agama yang lain banyak memiliki perbedaan serta sudut pandangnya masing - masing. Masalah yang
terjadi pada saat ini di Indonesia
adalah dimana antar umat beragama
di Indonesia sulit untuk menghargai perbedaan pandangan antara satu agama
dengan agama lain, dimana
suatu kelompok mengakui bahwa agamanyalah yang lebih baik daripada agama lain. Dibutikan dengan banyaknya
konflik- konflik yang bermuculan dan hal itu semakin memperihatinkan, salah satu yang sangat
disayangkan adalah pembakaran terhadap gereja. Tentunya hal tersebut sudah sangat melewati batas, dan apabila dibiarkan
demikian tentunya hal ini akan merusak persatuan bangsa. Disini salah
satu cara yang akan kami lakukan untuk membantu mengatasi masalah ini
adalah dengan cara melakukan sosialisasi toleransi antar umat beragama kepada
generasi muda serta anak - anak usia dini yang masih sangat rentan terhadap isu - isu tentang agama. Dengan adanya penanaman
ilmu toleransi beragama sejak dini, maka kami rasa mereka akan mempunyai bekal
yang kuat untuk kehidupan mereka yang selanjutnya.
Oleh karena itu,
kami melakukan kegiatan sosialisasi
toleransi antar umat beragama kepada anak - anak
di Paud dan warga BINUS University
agar mereka mengetahui masalah - masalah yang ada di sekitar mereka dan bisa
menyelesaikan masalah - masalah tentang toleransi antar umat beragama dan juga
menyampaikan kepada lingkungannya betapa pentingnya toleransi antar umat
beragama demi menjaga perdamaian di Indonesia maupun di dunia. Selain itu kami juga membantu melakukan kegiatan bakti
sosial agar masyarakat yang datang sadar akan pentingnya menjaga persatuan di
negara ini.
B. Rumusan Masalah
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman, salah satunya
adalah keanekaragaman agama. Namun kenyataannya masyarakat Indonesia masih sangat kurang menghargai satu sama lain dalam hal agama. Sudah banyak hal – hal yang telah mencoreng apa itu toleransi antar umat
beragama. Dan konflik – konflik yang terjadi tersebut selalu meningkat semakin
berkembangnya zaman. Tentunya kondisi yang demikian semakin
memperihatinkan mengingat Indonesia adalah negara yang terkenal dengan
masyarakatnya yang ramah. Dengan sosialisasi ini kami mengharapakan:
- Generasi muda khususnya anak - anak yang berada di PAUD dan mahasiswa/i BINUS University ini bisa memiliki kesadaran toleransi antar umat beragama.
- Meningkatkan toleransi beragama dalam kehidupan sehari – hari.
- Menciptakan penerus bangsa yang berkarakter.
- Membentuk rasa peduli satu sama lain untuk anak - anak di PAUD, warga BINUS University, dan seluruh masyarakat.
- Menumbuhkan rasa kepedulian sosial anak PAUD, warga BINUS University, dan seluruh masyarakat dengan lingkungannya.
- Meningkatkan serta mempererat tali persaudaraan khususnya untuk anak - anak PAUD, warga BINUS University, dan seluruh masyarakat dalam kegiatan ini.
- Meningkatkan pengetahuan anak - anak PAUD, warga BINUS University, dan seluruh masyarakat mengenai sikap - sikap yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari – hari.
Kegiatan sosialisasi akan kami lakukan di PAUD yang sudah kami tetapkan yang terletak di sekitar daerah Bintaro dan tentunya di BINUS University itu sendiri. Kegiatan sosialisasi akan kami lakukan sebanyak tiga kali. Dan ditambah satu kali untuk kegiatan volunteer bakti sosial. Rencana Kegiatan yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut:
- Kunjungan Pertama, melakukan survey dan pengenalan diri terhadap pengajar di PAUD, dan memberitahu maksud dan tujuan melakukan pendekatan kepada anak – anak.
- Kunjugan Kedua, kami mulai mengajari tentang pengertian toleransi antar umat beragama kepada anak - anak, selain itu kami juga memberikan contoh bagaimana toleransi antar umat beragama di Indonesia serta memberikan pertanyaan yang mudah dipahami anak – anak.
- Kunjugan Ketiga, kami membacakan cerita yang kemudian akan dimainkan peran oleh mereka untuk meningkatkan kerjasama dalam toleransi antar umat beragama dan menyampaikan kesimpulan dari kegiatan tersebut.
- Kunjungan Keempat, kami melakukan volunteering terhadap organisasi Untukmu Indonesia untuk kegiatan bakti sosial terhadap seluruh masyarakat.
- Kunjungan Kelima, kami menempelkan poser disetiap sudut BINUS University agar banyak warga BINUS University yang membaca dan akan menyadari akan pentingnya toleransi beragama.
BAB II
METODE
KEGIATAN
Metode ini dilakukan dengan cara memberikan cerita tentang toleransi
antarumat beragama berserta pengertian toleransi antarumat beragama serta masalah
yang terjadi pada saat ini.
Metode ini menjelaskan contoh –
contoh atau peragaan tentang kesadaran
toleransi antar umat beragama di Indonesia dan contoh kasus toleransi antar
umat beragama yang terjadi
di Indonesia.
Metode ini dilakukan kepada anak - anak dengan
cara memberikan contoh cerita tentang
toleransi antar umat beragama, dan kemudian mereka akan memainkan masing -
masing peran dari cerita tersebut.
Metode ini dilakukan dengan cara
mendesain sebuah poster tentang pentingnya toleransi antar umat beragama yang
kemudian ditempel di setiap sudut ruangan agar dapat dilihat dan dibaca.
Metode ini dilakukan untuk
membantu tugas para panitia bakti sosial untuk membagi bagikan sembako kepada
masyarakat.
BAB III
KONSEP
Meningkatkan
Kesadaran Toleransi Antar Umat Beragama Pada Generasi Muda
A. Pengertian Toleransi Antarumat Beragama
Toleransi berasal dari bahasa latin dari
kata "Tolerare" yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi
pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang
tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai
setiap tindakan yang dilakukan orang lain.
Toleransi juga dapat dikatakan istilah
pada konteks agama dan sosial budaya yang berarti sikap dan perbuatan yang
melarang adanya diskriminasi terhadap golongan-golongan yang berbeda atau tidak
dapat diterima oleh mayoritas pada suatu masyarakat. Misalnya toleransi
beragama dimana penganut Agama mayoritas dalam sebuah masyarakat mengizinkan
keberadaan agama minoritas lainnya. Jadi toleransi antar umat beragama berarti
suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk
menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain.
B. Masalah Toleransi Antarumat Beragama
Toleransi
antar umat beragama hingga kini masih diselimuti persoalan. Klaim kebenaran
suatu agama terhadap agama lainnya mendorong penganutnya untuk memaksakan kebenaran
itu dan bersifat sangat fanatik terhadap terhadap kelompok agama lain. Lebih
tragis lagi ketika penyebaran kebenaran itu disertai aksi kekerasan yang
merugikan korban harta benda dan jiwa. Fenomena kekerasan antar pemeluk agama
hampir terjadi di seluruh belahan dunia.
Ada
beberapa paradigma tentang masalah ini yaitu :
- Paradigma lama : dimana adanya kompetisi misi agama untuk mencari pengikut sebanyak - banyaknya yang dilakukan secara tidak sehat dan melanggar etika sosial bersama serta adanya kekerasan demi agamanya masing masing
- Paradigma baru : membawa persaudaraan,menjawab isu global tentang masalah agama dan dilakukan secara sehat dan mentaati hukum yang disepakati
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Pertemuan
Pertama: Rapat
Pada
tanggal 5 April 2018 anggota kelompok kami berkumpul di library Binus
University. Tujuan kami berkumpul adalah untuk menentukan topik, jenis kegiatan
yang akan kami lakukan, serta timeline yang akan diikuti untuk menjalankan
project luar kelas CB: Agama. Kami segera memutuskan untuk mengambil tema
Toleransi antar Umat Beragama. Setelah mendiskusikan berbagai opsi kegiatan sosial
yang diajukan masing-masing anggota, kami memutuskan bahwa opsi yang tepat
untuk kami adalah melakukan program pembelajaran di PAUD, serta mengikuti
kegiatan bakti sosial.
Kami
memilih project tersebut karena menyadari betapa krusial dan pentingnya
membangun rasa toleransi beragama sejak usia dini sebagai bagian dari fondasi
karakter generasi muda Indonesia. Kami juga merasa bahwa kegiatan bakti sosial
memiliki manfaat yang nyata bagi masyarakat yang membutuhkan, dan menunjukkan
bentuk aktif dari rasa solidaritas serta sikap saling berbagi dan persatuan antar
sesama tanpa memandang latar belakang agama setiap individu yang terlibat. Kami
memutuskan untuk melakukan kegiatan pertama di PAUD Puspita Bintaro, dimana
kami akan menyampaikan materi pengenalan di kelas, yang diikuti dengan
aktivitas bermain peran bertemakan Toleransi Beragama. Sementara itu, kegiatan
bakti sosial yang kami ikuti akan dilaksanakan di kawasan Monas.
Pada
rapat tersebut, kami juga menentukan konsep video kegiatan kami yang ditetapkan
sebagai sebuah mini drama. Script alur cerita dan hal-hal detail mengenai
sistematika pembuatan video juga menjadi pembahasan inti dalam proses diskusi
hari itu.
4.2 Pertemuan Kedua: Survey
Sesuai dengan hasil perundingan,
kelompok kami sepakat untuk melakukan kegiatan pertama yaitu pembelajaran
singkat di PAUD yang telah direkomendasikan sebelumnya. Pada pagi hari, kami
semua berkumpul untuk mendiskusikan apa saja yang akan kami sampaikan pada saat
kami tiba di PAUD nantinya. Setelah selesai berdiskusi, kamipun bergegas menuju
ke PAUD Puspita yang berlokasi di Bintaro.
Pada pertemuan pertama dalam kegiatan ini,
kami melakukan survey dan perijinan dilakukan pertama kali saat kami
mengunjungi PAUD tersebut pada tanggal 10 April 2018. Setibanya di PAUD itu
kami langsung menemui pihak PAUD yaitu kepala sekolah dan beberapa guru untuk
meminta ijin untuk melaksanan program pembelajaran yang akan kami lakukan. Kami
pula menjelaskan mengenai kegiatan apa saja yang akan dilakukan di pertemuan
selanjutnya, yaitu memberikan pembelajaran mengenai toleransi beragama. Setelah
kami jelaskan, pihak PAUD pun sangat antusias dan menerima kami untuk
melaksanakan kegiatan yang kami ajukan. dan kami melakukan diskusi mengenai
waktu untuk dilaksanakannya pertemuan selanjutnya.
4.3 Pertemuan Ketiga: Kegiatan
di PAUD I (Pengenalan Materi)
Pada pertemuan ketiga yang
tentu saja tanggalnya sudah disepakati bersama, yaitu tanggal 16 April 2018
kami melakukan pembelajaran kepada para murid mengenai bermacam-macam agama
yang diakui di Indonesia, yaitu agama Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha,
dan Konghucu beserta tempat beribadahnya. Namun sebelum itu, kami telah
mempersiapkan beberapa materi sederahana mengenai agama-agama tersebut berupa
contoh gambar-gambar agar dapat dengan mudah dipahami oleh anak-anak PAUD dan
juga membeli beberapa bingkisan yang nantinya dapat dijadikan hadiah bagi
anak-anak yang mampu menjawab pertanyaan dari kami mengenai pembelajaran yang
akan disampaikan.
Setibanya kami di PAUD, anak-anak telah
berada di kelasnya masing-masing dan kamipun langsung diberikan ijin oleh Ibu
guru untuk mengambil alih pengajaran ke para muridnya. sebagai pembukaan,
tentunya kami melakukan perkenalan satu persatu terlebih dahulu dan menjelaskan
tujuan keberadaan kami berada di PAUD. Anak-anak pun antusias dengan kehadiran
kami di PAUD mereka. Pembelajaran pertama, kami mengenalkan agama-agama yang
ada di Indonesia, tempat ibadahnya, memberikan contoh sikap yang harus
dilakukan kepada antarumat beragama melalui gambar-gambar yang telah kami
persiapkan dan melakukan review kembali dengan mengajukan beberapa pertanyaan
yang tentunya akan mendapatkan hadiah yang telah kami siapkan bagi yang bisa
menjawab dengan benar.
Untuk menutup pertemuan kedua ini, kami
juga memberitahukan kepada guru dan para murid bahwa pada pertemuan berikutnya,
yaitu pertemuan keempat kami akan menyiapkan skenario kepada beberapa murid
untuk melakukan main peran mengenai toleransi beragama.
4.4 Pertemuan Keempat: Kegiatan
di PAUD II (Bermain Peran)
Sebelum melakukan pertemuan
terakhir di PAUD, kami membuat dua skenario untuk bermain peran yang akan
ditampilkan oleh anak-anak dengan tema toleransi beragama dan tidak memilih
teman berdasarkan agamanya.
Setelah segala persiapan untuk pertemuan terakhir selesai, kami
melaksanakan pertemuan tersebut pada tanggal 23 April 2018. Seperti yang sudah
disampaikan pada pertemuan kedua bahwa kami akan mengajak para murid untuk
bermain peran, untuk itu di pertemuan terakhir kami mengajak anak-anak untuk
duduk di halaman PAUD agar lebih leluasa dalam bermain peran yang juga dibantu
oleh Ibu guru.
Namun, sebelum itu kami
melakukan review kembali mengenai materi pengenalan agama yang telah
disampaikan pada pertemuan kedua di minggu sebelumnya. Setelah itu, kamipun
memilih beberapa anak yang mau untuk memainkan peran dari skenario yang telah
kami buat sebelumnya. Mereka dapat memainkan perannya masing-masing dengan
baik. Dan anak-anak yang menjadi penonton pun mampu memperhatikan
teman-temannya yang sedang melakukan penampilan. Setelah selesai, kamipun
menyampaikan pesan dibalik cerita peran tersebut, yaitu untuk selalu berteman
tanpa melihat status ataupun agama mereka, berbuat baik antarumat beragama, dan
menghargai perbedaan yang ada. Setelah semua kegiatan kami selesai, kami pun
tak lupa untuk berterimakasih dan berpamitan kepada kepala PAUD, para guru dan
murid atas kesempatan yang diberikan. Kami pun berbaris untuk melakukan
salam-salaman sembari memberikan bingkisan kepada para murid.
4.5 Pertemuan Kelima: Volunteer Bakti Sosial
Acara Untukmu Indonesia
Pada pertemuan berikutnya
yaitu pertemuan ke-4, kelompok kami menjadi salah satu volunteer bakti sosial
pada acara Untukmu Indonesia yang diselenggarakan oleh Forum Untukmu Indonesia
yang bertempat di Monas, 28 April 2018. Bakti sosial yang diadakan di Monas
tersebut berfokus pada pembagian sembako yang dibagi menjadi 5 titik. Volunteer
dalam acara ini juga gabungan seluruh agama dan bertujuan untuk membantu
orang-orang yang membutuhkan.
Kami semua berkumpul di
Monas pada pukul 6 pagi untuk briefing dan mempersiapkan hal-hal lain sebelum
waktunya pembagian yaitu pukul 8 pagi. Sembako yang kami bagi terbagi menjadi
beberapa macam dengan kupon yang berbeda-beda. Kami mulai diberi tugas oleh
panitia, ada yang membagikan sembako, menyiapkan sembako dan mengecek kupon
dari peserta yang ikut apakah kupon tersebut benar atau tidak. Pada pukul 8
pagi, pembagian sembako dimulai serentak di 5 titik di sekeliling daerah dalam
Monas hingga berakhir pada pukul 5 sore. Acara pembagian sembako tersebut
dihadiri oleh banyak orang yang rela mengantre hingga mereka mendapatkan
sembako yang kami bagikan secara tertib. Dari bakti sosial ini kami belajar
sangat banyak dalam menghargai setiap sembako yang ternyata sangat berarti bagi
banyak orang di sekeliling kami yang membutuhkan.
Selain acara bakti sosial,
kami juga meng-highlight acara Doa Lintas Agama yang diadakan di panggung utama
pada acara Untukmu Indonesia. Doa lintas agama ini dilakukan untuk berdoa untuk
Indonesia yang damai dan bersatu antar agama. Doa lintas agama ini juga
mengajarkan kami untuk saling bertoleransi dalam agama. Salah satu acara ini
pun sangat berhubungan dengan project CB yang sedang kami lakukan.
4.6 Pertemuan Keenam:
Penempelan Poster Toleransi Antar Umat Beragama
Kegiatan terakhir yang kami lakukan adalah menempelkan
poster-poster tentang pentingnya bertoleransi antar umat beragama. Kegiatan ini
kami lakukan pada hari Rabu tanggal 09 Mei 2018 bertempat di lingkungan kampus
BINUS UNIVERSITY Alam Sutera Tangerang. Alasan kami melakukan kegiatan ini di
kampus adalah agar warga kampus BINUS UNIVERSITY Alam Sutera menyadari akan
pentingnya bertoleransi antarumat beragama yang dapat dimulai pada ruang
lingkup yang kecil dahulu seperti di lingkungan kampus contohnya. Kami berharap
apabila rasa toleransi sudah tertanamkan dari lingkungan kampus, mereka dapat
menerapkannya pada kehidupan sehari-hari yaitu sebagai warga Negara Indonesia
yang berpedoman pada “Bhineka Tunggal Ika” seperti kalimat pada poster “Bersatu
dalam perbedaan. Serasi dalam kebersamaan.”
Disini kami menempelkan poster pada 7 titik. Seperti di
kantin, perpustakaan, koridor kelas, dan lobby. Diharapkan para warga BINUS
UNIVERSITY Alam Sutera dapat membaca dan memaknai maksud dari poster tersebut,
dan tentunya dapat langsung diimpelementasikan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dengan hidup bertoleransi, bangsa dan negara Indonesia akan selalu
tentram, aman, dan nyaman sehingga tidak terjadi perpecahan didalamnya.
4.6 Pertemuan Ketujuh:
Pembuatan laporan
Setelah
semua kegiatan selesai, mulai dari rapat, survei, hingga pelaksanaan kegiatan,
kami mulai untuk mengedit video serta membuat laporan akhir yang akan
dipresentasikan di kelas CB Agama. Kami mengerjakan video serta laporan akhir
di perpustakaan Universitas Bina Nusantara Alam Sutera. Tugas dari pembuatan
laporan kami bagi masing-masing sehingga efektif dan tidak menyia-nyakan waktu.
Pembagian tugas berdasarkan bab-bab yang telah ditentukan pada template laporan
akhir. Kami mulai dengan menyusun cover serta proposal yang telah kami buat
sebelumnya. Lalu kami mulai membuat bagian-bagian dari laporan mulai dari
pendahuluan, metode kegiatan, konsep, pelaksanaan kegiatan, serta penutup
berupa kesimpulan. Semua yang ada di laporan kami diskusikan secara kelompok agar
tidak ada perselisihan pendapat pada hasil final pengerjaan. Pengeditan video
juga dilakukan sesuai dengan konsep mini drama yang telah ditetapkan dan
pemilihan footage disesuaikan dengan alur cerita serta pesan moral yang ini
kita sampaikan. Proses pengeditan video serta pembuatan laporan akhir ini
berlangsung dengan efisien dan lancar karena semua anggota kelompok
berkontribusi aktif dan semangat dalam menyelesaikan rangkaian kegiatan yang telah
kami jalani sampai dengan titik ini.
Kesimpulan
Bekerjasama dalam sebuah
kelompok dibutuhkan kekompakan dan komitmen. Kerjasama juga harus dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Setiap anggota kelompok harus dapat berkontribusi
dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan dan dalam hal berdiskusi hendaknya
mendengarkan saran dan masukan dari orang lain serta melitah dari berbagai
macam sudut pandang. Rapat dan kegiatan harus tersusun dengan jelas dan
dilaksanakan tepat waktu. Mendengarkan masukan dari orang lain, melihat dari
berbagai sudut pandang dan bertoleransi antar satu sama lain menjadi 3 hal yang
sangat penting.
Melihat situasi yang
berkembang dalam masyarakat sekarang tentang masyarakat yag perlahan mulai
mengabaikan nilai toleransi dan menganggap pemikiran ataupun pahamnya lah yang
paling benar membuat kami sebagai generasi muda terdorong untuk berkontribusi
dalam penyebaran pentingnya sebuah toleransi terutama antar umat beragama. Maka
dari itu ketiga kegiatan yang kami lakukan yaitu, penyebaran pemahaman dan
pengajaran kepada anak – anak PAUD dengan tujuan memberi pemahaman arti
toleransi sejak dini, lalu mengikuti kegiatan social yang diadakan oleh forum
untukmu Indonesia dengan tujuan berbagi dengan sesama dan yang terakhir
penempelan poster toleransi beragama dengan tujuan sebagai kampanye untuk
mengingatkan akan pentingnya toleransi. Ketiga kegiatan ini kami lakukan semata
– mata untuk menunjukan kepedulian kami akan Toleransi antar umat ber Agama.
Maka dari itu kita sebagai
warga Indonesia dan sesama manusia kita harus sadar bentul apa arti Toleransi
dan betapa pentingnya Toleransi Beragama. Menyebarkan perdamaian antar sesame
umat beragama dan melakukan kerjasama antar sesame umat beragama untuk
menjadikan negri ini lebih baik lagi kedepannya dan menumbuhkan kasih saying
antar sesama.
Refleksi Anggota
Refleksi Anggota
1.
Refleksi Individu
: Aisha Nur Arina – 2001559873
Pada semester 4 ini, saya
mendapatkan matakuliah characater building agama yang menuntut saya untuk
menghasilkan output melalui kegiatan sosial yang berkaitan dengan keagamaan.
Kelompok kami pun sepakat untuk melakukan 3 kegiatan yang nantinya akan
digabungkan supaya menjadi film pendek. Pada kegiatan pertama, yaitu
pembelajaran di PAUD saya merasa hal tersebut dapat sangat bermanfaat di
kemudian harinya bagi para murid dan lingkungan sekitarnya karena pendidikan karakter
dalam kehidupan antarumat beragama perlu ditanamkan sejak dini untuk memberikan
pemahaman dan cara pandang yang baik bagi umat beragama lainnya. Pada kegiatan
yang kedua, yaitu menjadi sukarelawan dalam kegiatan pembagian sembako kepada
masyarakat yang kurang mampu tanpa memandang siapa dan apa agama mereka
mengajarkan saya untuk selalu peduli terhadap kehidupan di lingkungan sekitar
saya dan memberi bantuan kepada yang membutuhkan kepada yang membutuhkan
meskipun mereka memiliki latarbelakang dan agama yang berbeda dengan saya. Dan
di kegiatan terakhir, yaitu memberikan sosialisasi di lingkungan sekitar
melalui poster “Bhinneka Tunggal Ika” dapat mengingatkan saya dan juga
orang-orang sekitar untuk selalu menjadi kesatuan dan kebersamaan dalam kehidupan
antarumat beragama, karena permasalahan mengenai agama memiliki tingkat
sensitifitas yang tinggi sehingga mudah untuk memecah belah kesatuan.
2.
Refleksi Individu
: Bintoro Tri Wicaksono – 2001623970
Pada project
kali ini, refleksi yang saya dapatkan adalah pertama, saya mempelajari
bagaimana cara mendekatkan diri saya dengan anak-anak PAUD agar mereka dapat
menerima pelajaran dengan mudah, menyenangkan, dan tidak membosankan tentang
pengertian toleransi beragama dan bagaimana cara bersikap yang seharusnya antar
sesama umat beragama yang akan kelompok kami sampaikan. Selain itu, saya juga
belajar bagaimana cara bersikap yang seharusnya terhadap orang dengan latar
belakang yang bermacam – macam. Dan yang terakhir, refleksi yang saya dapatkan
adalah bagaimana cara saya menanggapi suatu kondisi perbedaan pendapat dengan
teman-teman kelompok saya dalam cara penyampaian materi untuk project ini
dengan lebih sabar dan menerima perbedaan pendapat-pendapat yang ada.
3.
Refleksi Individu
: Farrastia Rana Ramadianti – 2001573783
Pada mata
kuliah Character Building Agama pada semester 4 ini saya mendapat kesempatan
untuk melakukan kegiatan – kegiatan tentang toleransi beragama. Saya dan teman
– teman kelompok saya yang lain akhirnya memilih untuk melakukan ke-3 kegiatan
yang kami anggap akan membantu menanamkan nilai tolernasi beragama baik bagi
diri kami maupun orang lain. Dari ke-3 kegiatan ini saya mendapatkan pelajaran
bagi diri saya. Pertama, pada kegiatan di PAUD saya menjadi paham bahwa
menanamkan pentingnya bertoleransi antar umat beragama pada anak usia dini
dapat dilakukan dan menjadi sangat penting untuk dilakukan. Para siswa dan
siswi PAUD pun dapat mengerti apa itu bertoleransi antar umat beragama secara
perlahan. Sehingga menjadi peringatan bagi kami yang terpaut usia jauh lebih
tua untuk terus menanamkan rasa toleransi beragama karena anak usia dini saja
sudah dpat menegrti dan bertoleransi. Kemudian kegiatan kedua yaitu, kami
berkontribusi dalam kegiatan sosial di kawasan monas yang dibuat oleh Forum
Untukmu Indonesia yang diikuti oleh banyak masyarakat antar umat beragama dan
dengan tujuan berbagi kepada sesama. Sehingga mengajarkan kami bahwa berbagi
dan berbuat baik kepada sesama sangat penting tanpa memandang siapa orang itu
dan latar belakang orang itu. Dan yang terakhir adalah kegiatan penempelan
poster, kegiatan ini kami lakukan sebagai campaign agar masyarakat sekitar pun
sadar dan ingat bahwa kita harus selalu menghargai orang lain dan menghargai
pandangan juga kepercayaan mereka. Bahwa perdamaian dan kesih saying antar
sesame manusia adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan melakukan
ke-3 kegiatan ini saya menjadi mebih sadar akan pentingnya bertoleransi anatar
umat beragama dan merasa lebih damai hidup dalam keberagaman.
4.
Refleksi Individu :
Patricia Gabriella D. A. – 2001583046
Dari
semua kegiatan project CB yang kami lakukan dalam kelompok, mulai dari kami
mengajar ke PAUD tentang toleransi beragama, kami menjadi volunteer dalam bakti
sosial acara Untukmu Indonesia dan kami menempelkan poster di sekitar
lingkungan kampus, kami belajar sangat banyak. Toleransi beragama sangat
dibutuhkan masyarakat di Indonesia hari-hari ini. Karena banyak dari mereka
tidak menyadari apa yang mereka lakukan. Acara yang kami lakukan di PAUD juga
kami lakukan untuk mengajari dan memberitahu kepada anak-anak mulai dari umur
dini untuk saling menghargai teman dan berteman bukan hanya yang sama agamanya
tetapi berteman dengan semua teman dan bukan agama yang membatasi dalam
pertemanan. Lewat acara bakti sosial, saya pun dapat menghargai ternyata banyak
orang yang membutuhkan walaupun agama kami semua berbeda, tapi toleransi
ternyata sangat penting dan tidak memandang agama sebagai hambatan kami dalam
berbagi satu sama lain. Kami jadi sangat amat bersyukur bahwa hidup kami masih
dicukupkan. Dengan penempelan poster di sekitar lingkungan kampus, kami juga
berharap bukan hanya kami yang akhirnya sadar akan pentingnya toleransi
Beragama, tetapi kami berharap banyak orang yang akan akhirnya mengerti dan
sadar.
5. Refleksi
Individu : Ratu Tasha Maulidya Hamdani – 2001607033
Pada
mata kuliah Character Building : Agama kali ini, saya bersama anggota kelompok
kami berkesempatan melakukan kegiatan sosial di luar kelas. Disini kami
melakukan banyak sekali kegiatan sosial, tidak hanya satu kegiatan saja.
Kegiatan itu meliputi memberikan kesadaran serta pembelajaran akan pentingnya
toleransi antarumat beragama kepada anak paud lewat pembelajaran- pembelajaran
ringan seperti pengenalan macam-macam agama di Indonesia dan memberikan contoh
bagaimana sikap bertoleransi antarumat beragama lewat cerita pendek yang
kemudian mereka mainkan seperti drama dengan begitu dapat menanamkan rasa
bertoleransi sejak dini kepada murid paud. Selain itu, kami melakukan kegiatan
sosial di Monas seperti pembagian sembako kepada orang yang membutuhkan, disini
kami bekerja sebagai volunteer acara yang dilakukan oleh organisasi gereja yang
terhimpun pada Forum Untukmu Indonesia. Walaupun saya beragama islam tapi tidak
menurunkan niat saya untuk membantu dalam kesuksesan acara tersebut, itulah
salah satu contoh dari sikap bertoleransi antarumat beragama yang dilakukan
lewat kegiatan sosial. Dan kegiatan terakhir yang kami lakukan adalah
menempelkan poster-poster tentang pentingnya bertoleransi di indonesia karena
negara indonesia berlandaskan atas “Bhineka Tunggal Ika” diharapkan warga BINUS
UNIVERSITY Alam sutera dapat membaca serta memaknai isi dari poster tersebut.
Setelah melakukan serangkaian kegiatan sosial, saya menjadi sadar akan
pentingnya bertoleransi dan menjadi tahu bahwa sikap tersebut sangat baik untuk
diimpelementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan melakukan
kegiatan-kegiatan ini saya merasa lebih bahagia dan merasa lebih tentram dalam
hidup bertoleransi.
6. Refleksi
Individu : Sarah Afifah – 2001571430
Melalui mata kuliah Character Building : Agama pada semester ini, saya berserta anggota kelompok mendapatkan pengalaman berharga dengan melakukan serangkaian kegiatan sosial. Tak hanya itu, kami juga berkesempatan untuk membuat sebuah mini drama berdasarkan hasil kegiatan kami yang bertemakan Toleransi antar Umat Beragama. Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan di antaranya adalah memberikan pengenalan materi dasar di kelas mengenai ragam agama yang dianut masyarakat Indonesia serta mengenalkan konsep toleransi terhadap sesama kepada anak-anak usia PAUD yang diikuti dengan mengajak anak-anak tersebut bermain peran untuk mempraktekkan dan memperdalam pemahaman akan teori bertoleransi dalam kehidupan sehari-hari yang telah disampaikan sebelumnya. Selain itu, kami juga turut serta menjadi volunteer pada acara bakti sosial yang diselenggarakan di Monas dimana kami membagikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Acara ini diwujudkan oleh orang-orang dari berbagai latar belakang agama yang memiliki misi bersama dalam kebaikan. Hal ini menjadi perwujudan nyata dari sikap toleransi beragama. Tak hanya itu, kegiatan kami ditutup dengan menempelkan poster bertemakan Toleransi Beragama di kawasan BINUS UNIVERSITY, hal ini adalah usaha kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menanamkan rasa tolerasi di tengah keberagaman agama dan budaya di Indonesia, dimulai dari lingkungan terdekat kami. Saya berharap rangkaian kegiatan yang kami lakukan dapat bermanfaat dalam jangka panjang bagi diri kami pribadi dalam proses pembentukkan karakter, maupun bagi lingkungan sekitar dan seluruh pihak yang ikut serta dalam menyukseskan kegiatan kami.
Melalui mata kuliah Character Building : Agama pada semester ini, saya berserta anggota kelompok mendapatkan pengalaman berharga dengan melakukan serangkaian kegiatan sosial. Tak hanya itu, kami juga berkesempatan untuk membuat sebuah mini drama berdasarkan hasil kegiatan kami yang bertemakan Toleransi antar Umat Beragama. Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan di antaranya adalah memberikan pengenalan materi dasar di kelas mengenai ragam agama yang dianut masyarakat Indonesia serta mengenalkan konsep toleransi terhadap sesama kepada anak-anak usia PAUD yang diikuti dengan mengajak anak-anak tersebut bermain peran untuk mempraktekkan dan memperdalam pemahaman akan teori bertoleransi dalam kehidupan sehari-hari yang telah disampaikan sebelumnya. Selain itu, kami juga turut serta menjadi volunteer pada acara bakti sosial yang diselenggarakan di Monas dimana kami membagikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Acara ini diwujudkan oleh orang-orang dari berbagai latar belakang agama yang memiliki misi bersama dalam kebaikan. Hal ini menjadi perwujudan nyata dari sikap toleransi beragama. Tak hanya itu, kegiatan kami ditutup dengan menempelkan poster bertemakan Toleransi Beragama di kawasan BINUS UNIVERSITY, hal ini adalah usaha kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menanamkan rasa tolerasi di tengah keberagaman agama dan budaya di Indonesia, dimulai dari lingkungan terdekat kami. Saya berharap rangkaian kegiatan yang kami lakukan dapat bermanfaat dalam jangka panjang bagi diri kami pribadi dalam proses pembentukkan karakter, maupun bagi lingkungan sekitar dan seluruh pihak yang ikut serta dalam menyukseskan kegiatan kami.
7. Refleksi
Individu : Shania Karla – 2001578954
Pada
semester 4 ini, saya mendapatkan mata kuliah Character Building : Agama. Lalu kamis diberikan tugas oleh Bpk. Dalmeri
Mawardi untuk melakukan sebuah kegiatan mengenai pentingnya toleransi antar
umat beragama. Saya bersama teman-teman saya pun melakukan kegiatan tersebut
diawali dengan mengajarkan anak-anak PAUD mengenai agama-agama yang ada di
Indonesia beserta tempat ibadah agama tersebut. Selain itu kami mengajari
mereka pentingnya untuk menghargai sesama teman kita yang berbeda agama melalui
mini drama yang kami berikan kepada mereka. Setelah itu kami melanjutkan untuk
melakukan aksi social di monas berupa membagi-bagikan sembako. Saya bersama
teman-teman saya merupakan volunteer pada acara itu. Saat saya menjadi
volunteer, saya belajar mengenai pentingnya untuk membantu dan berbagi kepada
sesama manusia tanpa melihat latar belakang dari agama orang tersebut. Melalui
kegiatan yang sudah kelompok saya buat, secara tidak langsung mengingatkan saya
juga untuk melakukan toleransi antar umat beragama di Indonesia.
LAMPIRAN
Seluruh
dokumentasi kegiatan terlampir didalam blog yang telah kami buat.
Komentar
Posting Komentar